Cari pelaris malah bunting

Suatu kali saya diberitahu tentang nasib dua orang ibu dan anak yang datang dari Palembang, sedang terlunta-lunta nasibnya di kampung orang.  Saya diminta menjumpai ibu ini dirumah salah seorang warga desa.  Lalu mereka menuturkan kisah yang mereka alami.  Ibu ini kira-kira berusia 50 tahun, tinggi dan putih, sementara putrinya berumur kira-kira 20 tahun, kulit agak putih dan cantik.

Pekerjaan ibu ini adalah pedagang dan dia berambisi agar daganganya laku keras dipasaran.  Awalnya temanya yang berasal dari jawa tengah mengusulkan sebuah ide bahwa dia punya teman dijawa yang dapat mengabulkan segala keinginan tersebut. Tanpa berpikir panjang ibu ini segera menyambut ide ini dan berangkat menumpang bus.  Tibalah ibu dan anak ini disebuah desa dan langsung menemui seorang bapak-bapak yang berumur kira-kira 50 tahun yang konon katanya dapat memberikan pelaris untuk usaha ibu ini.  Lalu bapak inipun membandrol sebotol kecil pelaris dengan harga 1,5 juta rupiah.  Pelaris tidak langsung diberikan melainkan disuruh menunggu beberapa hari lagi walaupun uang sudah diserahkan.

Ada apa dibalik itu? hanya sibapak itu yang tahu.  Ternyata sibapak ini sudah niat buruk.  Sejak pertama dia bertemu melihat anak gadis ibu ini, hatinya langsung kepincut dengan kemolekan gadis ini.  Bapak yang sudah beranak istri ini sengaja mengulur waktu beberapa hari supaya akal busuknya tercapai dengan sukses, sebab seribu satu macam alasan dilontarkan setipa kali menagih pelaris yang sudah di belinya.   secara diam-diam si bapak ini mulai menjalankan ilmu peletnya kepada anak gadis ibu ini sehingga gadis ini selalu merasa kangen dan mencari-cari bapak ini....padahal buka karena kegantengan atau kekayaannya...udah jelek..tua..miskin lagi..tapi ilmu pelet si bapak tua ini cukup manjur sehingga membuat gadis ini tergila-gila padanya.

Bak anak muda yang sedang berpacaran, si bapak ini setiap jam selalu sms dan telpon dengan sedikit modal bahasa gaul ala ABG selalu merayu dan menggoda gadis ini.  Anehnya kadang-kadang gadis ini merasa ketakutan bila melihat bapak ini, namun di lain waktu dia kangen sekali, apalali kalau si bapak itu datang menemuinya dia tidak berkutik.

Singkatnya...bapak ini sukses memperdaya ibu dan gadis muda ini dengan ilmu peletnya.  Akibatnya gadis muda ini tanpa sadar telah merelakan tubuhnya kepada bapak tua ini berkali-kali.  Akhirnya kemudian gadis inipun hamil dan hidup terlunta-lunta.  Seperti terhipnotis si ibu pun tidak bisa berbuat apa-apa untuk menyelamatkan anak gadisnya dari cengkraman si bapak tua yang licik.  Ibu dan anak ini telah tertipu luar dalam, pelaris tidak di dapatkan yang dapat justru musibah. Secara tidak sadar ibu ini telah mengorbankan putrinya demi ambisinya menjadi pedagan yang laris nan kaya.  Setelah diselidiki ternyata ibu ini bukan kali ini saja mencari pelaris, sebelumnya sudah pernah berguru di gunung kawi minta wangsit agar cepat kaya.

Pelajaran penting: Rejeki, kekayaan yang benar datangnya dari Sang Pencipta, tapi harus dikerjakan dengan doa dan usaha yang tekun.  Godaan untuk cepat kaya tanpa kerja keras menjadi jalan pintas menuju angkara murka.  Jangan lupa kekayaan yang berasal dari Setan tidak akan bertahan lama.  Perlu di ingat, kekayaan bukanlah tujuan hidup di dunia ini.  Berapapun rejeki yang di berika oleh Allah asal di syukuri dan ikhlas menerimanya akan bahagia hidupnya.  Oleh sebab itu cari dahulu kerajaan Allah dan kebenaranya maka semuanya akan ditambahkan kepadamu.  Utamakan Tuhan dalam seluruh aspek hidup kita maka berkat akan menyertai hidup kita.



Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar

Artikel Sering di baca