Pada suatu kali J. Willard Marriot ditanya bagaimana perusahaanya bisa bertumbuh rata-rata 20% setiap tahun selama 10 tahun terakhir. Ia mengatakan rahasianya terletak pada digunakanya Phantom Shoppers inspekturs yang bertindak selaku pelanggan, yang menilai pelayanan yang di terima. Jika pelayanan baik, Phantom Shoppers akan menyerahkan kepada pelayan mata uang sepuluh dolar yang dijepitkan dibelakang kartu ID card (tanda pengenal) yang memperlihatkan identitas phantom shopper yang sebenarnya. Jika pelayanan buruk, tidak ada mata uang sepuluh dolar yang dijepitkan di belakang kartu ID; dan sebagai gantinya, kartu yang bertuliskan "OOPS" yang dijepitkan. Kemudian pelayan itu akan dikirim ke tempat pelatihan, dan setipa karyawan hanya mendapatkan tiga kesempatan untuk memperbaiki pelayanannya.
The Marriot Corporation hanya memberikan kesempatan tiga kali kepada karyawanya untuk memperbaiki pelayanannya dan kalau sudah 3 kali namun tidak ada perbaikan maka pelayan itu akan di keluarkan. Pelayanan yang baik adalah kunci keberhasilan dan setiap ada kesalahan selalu ada kesempatan untuk memperbaiki diri walau hanya tiga kali.
ppsp. 2003, 41
3 komentar:
Memang beda antara sudut pandang religious dan sudut pandang managemen perusahaan.
betul sekali...tapi ilmu perusahaan bisa menjadi ilustrasi untuk penerapan rohani
tull sekali mas..
Posting Komentar