Adalah Muhammad Idris, Kepala Desa Bone Bone yang
mempunyai gagasan untuk menerapkan aturan bebas rokok didesanya.
Sekitar tahun 2001, Muhammad Idris begitu prihatin dengan melihat
kondisi desanya. Pak Idris dengan perawakan kecil, berumur sekitar 40
tahun ini melihat banyak hal negatif dari warga desa ketika memiliki
kebiasaan merokok. Banyak uang yang terbuang hanya untuk membeli rokok
bahkan anak-anak di desa pun sudah mulai merokok ketika ada acara atau
pertemuan desa.
Keteguhan dan hasil jerih payah Pak Idris membuahkan
hasil, penderita penyakit ISPA dan paru-paru berkurang di daerahnya.
Seorang ibu warga desa mengatakan bahwa sejak suaminya berhenti
merokok, pinjaman mereka berkurang, dulu pinjaman sebagian besar
dipakai untuk membeli rokok. ”Dulu pinjaman untuk beli rokok, sekarang
pinjaman untuk sekolah anak, jadi lebih berguna,” kata ibu tersebut.
Fotokita.net. Cerita oleh epent77 dikirim pada 10/14/2010
0 komentar:
Posting Komentar