Tidak sedikit orang yang sarapan sebutir telur setengah matang setiap
pagi untuk memperoleh vitalitas kerja sepanjang harinya. Jika Anda
adalah salah satu di antara mereka, mulai sekarang berhati-hatilah sebab
Anda sedang diintip bahaya keracunan.
Dulu para pencinta telur cukup dikagetkan oleh penemuan
para ahli yang menunjukkan bahwa telur dapat membahayakan kesehatan
jantung karena mengandung kolesterol yang tinggi. Sekarang, para pakar
kesehatan telah menemukan bahwa telur adalah penyebab keracunan makanan
pada banyak orang seperti yang dilaporkan oleh Journal of American Medical Association yang diperkuat oleh hasil penelitian Center for Disease Control (CDC) di Atlanta, Amerika Serikat.
Dari berbagai kasus yang terjadi di antara Januari 1985
hingga Mei 1987, tim gabungan ahli kesehatan AS memastikan bahwa
tingginya tingkat keracunan negara itu banyak disebabkan oleh sekelompok
bakteri Salmonella. Dr. W. A. Volk dari fakultas kedokteran University
of Virginia dan Dr. M. F. Wheeler dari The State University of New
Jersey mengatakan bahwa usus unggas adalah salah satu penyimpan utama
bakteri ini. Bagaimana cara bakteri ini masuk ke dalam telur belum
diketahui secara pasti.
Akan tetapi, beberapa ahli membentuk dua praduga untuk
menerangkan hal tersebut di atas. Pertama, diperkirakan bahwa bakteri
ini terdapat pada semua ayam atau itik. Kemudian, bakteri ini akan
menembus kulit telur dan bersarang di putih telur pada saat ayam atau
itik menelurkannya. Proses penembusan akan lebih mudah jika kulit telur
tersebut retak akibat proses peneluran.
Kedua, para tim ahli juga memperkirakan bahwa bakteri
tersebut bukan hanya masuk melalui kulit. Mereka menduga bahwa bakteri
itu sudah memasuki telur itu sebelum kulitnya terbentuk. Jika kita
memakan telur mentah maupun setengah matang yang mengandung bakteri ini,
maka akan terjadi keracunan yang menimbulkan gejala-gejala seperti
diare, muntah, kejang perut, dan sakit kepala.
Bagaimana cara bakteri ini menimbulkan diare, tetap
merupakan teka-teki sampai tahun 1980-an ketika Dr. Johnny Peterson dari
University of Texas beserta kolega-koleganya menemukan bahwa Salmonella
menghasilkan racun enterotoksin yang menyerupai racun kolera.
Ada dua alasan mengapa rahasia ini lama sekali
terselubung. Pertama adalah racun yang dihasilkan oleh bakteri tersebut
sangat sedikit. Kedua, karena racun tersebut tersimpan baik di dalam
bakteri dan akan keluar dengan mudah hanya jika bakteri tersebut pecah.
Sekali masuk dalam saluran pencernaan kita, maka bakteri tersebut akan
pecah karena kondisi dan proses pencernaan, dan racunnya akan terlepas
ke dalam lambung lalu meracuni tubuh kita.
Ada satu hal yang penting yang juga ditemukan oleh para
ahli tersebut yaitu panas dapat melumpuhkan kekuatan racun tersebut. Ini
berarti bahwa keracunan yang disebabkan oleh bakteri ini dapat
dihindari dengan memasak telur sampai benar-benar matang. Oleh sebab
itu, dalam memasak telur mata sapi, usahakanlah agar telur tersebut
dibolak-balik agar kedua bagian permukaannya matang.
Hindarilah memakan telur yang setengah matang apalagi
yang belum dimasak. Usahakanlah agar telur yang hendak dimakan telah
direbus mendidih selama paling sedikitnya tujuh menit. Telur adalah
sumber protein yang lengkap. Oleh sebab itu, pastikan bahwa telur yang
Anda makan tersebut tidak membawa bencana. Jangan lupa bahwa telur yang
setengah matang adalah telur yang setengah aman, apalagi telur yang
tidak dimasak sama sekali.
A.Hutapea, Ph.D
0 komentar:
Posting Komentar