Mengapa Harus aku?

Mungkin Anda pernah mendengar pertanyaan seperti ini, mengapa harus aku?

Pertanyaan seperti ini muncul bilamana kondisi tidak menyenangkan, seperti mengalami musibah, bangkrut, sakit dll.  Namun bila dapat untung maka pertanyaannya berubah, mengapa bukan aku? memang manusia itu egois, waktu susah mengharapkan perhatian, namun waktu senang lupa segalanya.  Gempa dan gelombang besar tsinami sangat menemplak hidup kita.  Kita bisa merasakan kepedihan dari mereka yang kehilangan sanak saudara dan harta benda.  Lalu kita bertanya kenapa hidup ini kejam? mengapa Tuhan tidak adil?

Hidup ini bukan hanya penderitaan saja, karena ada sisi lain tentunya yang menyenangkan.  Namun di dalam hidup, kadang ada perasaan menderita.  Harta lenyap, keluarga tidak utuh, tertawa menjadi tangisan.  Kalau kita sepakat memang hidup itu sulit, berarti kita perlu mencari taktik untuk menghadapinya.  Ketika C. S. Lewis ditanya: "mengapa orang benar yang taat sembahyang juga menderita?" Jawaban Lewis sangat mengangetkan! dia berkata, "mengapa tidak? sebab mereka adalah satu-satunya orang yang dapat memenangkan masalah ini."

Burung rajawali hidup di atas bukit terjal, ia membuat sarang di sana.  Sang induk mengerami telurnya, sesudah itu ia menghangatkan anak-anaknya.  Namun tiba-tiba ia mengepak-ngepakkan sayapnya, ia menghancurkan sarang itu.  Anak-anak burung itu tidak mengerti, mereka berpikir induknya jahat.  Kemudian ia mengapit anak-anaknya dan membawa terbang tinggi, mendadak dilepaskan.  Berulang kali hal itu dilakukan sampai anaknya bisa terbang sendiri.  Setelah itu baru anak-anaknya mengerti apa maksud perbuatan induknya.

Ketika anak gitaris Eric Clapton tewas karena terjatuh dari gedung pencakar langit di New York, ia mengatakan , " kematian anak saya, mengajari saya bahwa hidup sebenarnya sangat riskan.  Apabila kamu masih di beri hidup 24 jam, itu namanya sudah merupakan berkat.

Syukurilah semua yang ada, baik berkat maupun musibah dengan bergantung kepada Tuhan Sang Pencipta Alam semesta.



Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar

Artikel Sering di baca