APAKAH KEHIDUPAN ITU?


Apakah jawaban kita terhadap pertanyaan ini? bagi sebagian manusia pada umumnya, jikalau masih bernafas diartikan masih hidup, tidak peduli seperti apa kondisinya.  Selagi masih bernafas diartikan masih hidup dan memang demikian.  Namun hidup dalam arti yang sesungguhnya jauh lebih dari itu.

Untuk bertahun-tahun lamanya para dokter mendefinisikan hidup sebagai berfungsinya sistem-sistem tertentu dalam tubuh, seperti peredaran darah dan pernafasan.  Namun kemajuan dalam dunia kedokteran telah menghasilkan definisi hidup yang lebih tegas, sebagai gerakan terakhir dari suatu serat otot atau letupan listrik terakhir dalam suatu sel saraf vital.

Namun kehidupan yang lebih bermakna bukan hanya sekedar berfungsinya sel-sel saraf dan bagia-bagian tubuh.  Nah agar hidup lebih bermakna dan berguna, maka anda harus sadar dengan apa yang terjadi disekitar anda.  Mengenali suara sahabat, bisa berkomunikasi dengan baik kepada mereka, menikmati matahari terbit dan menikmati makanan anda dengan enak, jalan-jalan ketempat yang anda sukai dll.

Namun agar hidup menjadi hidup, maka setiap tubuh kita harus berfungsi dan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.  Jantung harus berdetak sesuai ritmenya, paru-paru harus bernafas dengan baik, mata harus melihat dengan jelas, teliga mendengar, pikiran harus jernih dan dengan bijak dapat mengerti semua hal yang terjadi.

Supaya semua itu terjadi, maka anda harus memiliki kesehatan, yang berarti bahwa setiap alat tubuh bekerja secara tepat.  Kalau ada sebagian alat tubuh yang gagal melaksanakan tugasnya, maka tubuh/hidup anda akan terganggu dan akan mendapat penderitaan serta penyakit.  Ketika anda sakit, maka ada sesuatu yang hilang dari hidup anda yaitu KESEHATAN ANDA.  Banyak orang tidak menyadari mengapa mereka sakit! dan apa yang menyebabkan mereka sakit.

Namun untuk menjawab semua pertanyaan itu kita ahrus mengawalinya dengan sebuah pertanyaan, dari mana asal mula kehidupan?

Bagi orang yang beragama, akan mengerti bahwa hidup berasal dari Sang Pencipta Alam Semesta.  Tentunya untuk memahami Allah Pencipta jagad raya yang maha luas ini dengan pikiran kita yang kecil adalah upaya yang sia-sia.  Catatan tentang asal mula kehidupan secara ringkas di jelaskan dala kitab suci di Kejadia 1.  Disana di terangkan bagaimana Allah menciptakan dunia dans emua isinya dalam 6 hari dan manusia di ciptakan pada hari ke 6.  Alkiktab menjelaskan semua yang diciptakan Allah itu sungguh amat baik dalam arti sempurna, tidak ada cacat cela.  Bayangkan sebuah kehidupan yang penuh damai beabs dari dosa.  Hamparan bukit-bukit yang hijau, udara yang segar dan sejuk tanpa polusi, aliran air sungai yang jernih, danau dan laut dengan air nya yang tenang dan damai tampak kebiruan, binatang-binatang yang hidup rukun tanpa perlu takut dimangsa binatang lain.

Bayangkan seorang manusia yang sehat dan kuat, tinggi dan gagah dengan tubuh yang sempurna dan baka.  sebuah kehidupan yang benar-benar bahagia dan sejahtera.  namun singkat cerita semua kehidupan itu rusak dan hilang oleh sebab ketidah patuhan pada perintah Allah Yang Maha Kasih, dan sebagai akibatnya maka kehidupan manusia mengalami kemerosotan di semua aspek.  Dunia yang tenang dan damai, berangsur-angsur mengalami perobahan, manusia yang tadinya hidup baka perlahan-lahan mengalami penuaan dan akhirnya mati.  Virus-virus, bakteri bermunculan dan semua hal-hal yang jahat bermunculan disana-sini tanpa terkecuali.  Dosa telah merusak kehidupan manusia dan manusia mulai merusak kehidupan itu sendiiri dengan sengaja, sehingga timbul penderitaan dan penyakit disana-sini yang sanga tditakuti dan kematian pun tidak bisa dihindari.

Pada akhirnya kehidupan manusia selalu diwarnai oleh penderitaan, baik oleh penyakit, krisis, kemiskinan, kejahatan dll.  Meskipun hidup seperti itu, bukan berati kita harus pesimis menghadapi hidup ini.  Sebab Tuhan menjanjikan pemulihan kehidupan manusia yang sudah rusak itu kembali ke Eden seperti semula.  

Panjangnya hidup
Kita mengukur kehidupan menurut hari ulang tahun.  Berapa umurmu? itulah pertanyaan yang lazim ditanyakan orang dewsa kepada anak-anak, orang muda kepada sesamanya, pemerintah kepada warganya, para dokter kepada pasienya, dan yang disampaikan koran dalam beritanya.

Kita berkesimpulan bahwa hidup berjalan dengan kecepatan yang konstan.  Seorang anak akan berjalan pada umur 1 tahun, siap masuk sekolah pada umur 608 tahun, dan menjadi orang muda kemudian dewasa dan akan menikah sesudah berumur 20 tahun.  Memerlukan kacamata pada umur 40 tahun, memiliki cucu pada umur 60 tahun, dan pensiun pada umur 65 tahun.  Apakah yang terjadi pada umur 70 tahun bergantung pada berapa besar vitalitas yang masih ada padanya.

Adalah menarik bahwa sikap seseorang terhadap waktu berobah bila umurnya bertambah.  pada 20 thn pertama, orang muda cenderung merasa bahwa semakin cepat hidup berjalan maka semakin bagus.  Tidak sabar untuk menjadi tua, merupakan tujuan utamanya, dan mereka tidak merasa perlu menjaga kekuatan tubuh.  Namun sekali mencapai usia 40 tahun, kebanyakan pria dan wanita ingin dianggap lebih muda dari pada usia mereka yang sebenarnya.  Mereka cenderung menyembunyikan tanda-tanda usia pertengahan dan masa depan tampaknya tidak terlalu menyenangkan.

Pada umur 60 tahun, kebenaran bahwa hidup itu ada batasnya menjadi kenyataan.  Ada yang mencapai umur 80-an, sedang yang lain tidak.  Orang-orang yang menghambur-hamburkan kekuatan hidupnya pada masa mudanya menjadi tidak mencapai usia 70 tahun.  Namun demikian, mereka yang menyimpan kekuatan mereka secara bijaksana dapat mencapai umur 80 dan 90 tahun .

(Kks jld 1)




Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar

Artikel Sering di baca