Lebih baik mati dari pada jadi tawanan


Sejarah mencatat pada tahun 70 T. M, ketika Lucius Flavius Silva membawa barisan pasukan kesepuluh tentara Roma kepadang gurun Yudea.  Misinya tak lain untuk menumpas orang Yahudi yang masih membangkang terhadap Roma, yang disebut dengan kaum Sicarii.  jenderal Silva melakukan pengepungan bangunan Sicarii di Masada.  Perintah yang dia berikan adalah bahwa tidak ada seorangpun yang boleh keluar dengan selamat dari bangunan itu.

Pada waktu apsukan Roma menginjakan kaki di benteng bangunan itu, suasana sangat sunyi.  Pasukan Silva berteriak-teriak memanggil musuh mereka, namun tak asa sahutan.  Tetapi tiba-tiba tampak 2 orang wanita naik memanjat tangki air dan menceritakan cerita yang menakutkan.  Di ceritakan bahwa sepuluh orang di antara kaum Yahudi telah dipilih untuk membunuh semua orang yang berada di benteng itu.  Dari sepuluh orang itu, satu orang dipilih untuk menghabisi nyawa sembilan yang lain, kemudian menyalakan api di dalam bangunan itu, dan membunuh dirinya sendiri.

Mendengar cerita itu, tentara Roma sangat takjub.  Tetapi ketika melihat 953 mayat yang bergelimpangan, kegembiraan mereka tertahan.  Gudang penyimpanan yang berisi makanan menyampaikan sebuah pesan kepada pasukan Roma.  Kaum Sicarii bukan bunuh diri karena mereka kelaparan, mereka bunuh diri karena tidak mau menjadi tawanan.  Bagi mereka lebih baik mati dari apda jatuh ketangan musuh.  Tentara Roma hanya bisa tertegun dan mengagumi keberanian musuh mereka yang lebih memilih mati dari padamenjadi tawanan.



Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar

Artikel Sering di baca