Menghadang Ombak Raksasa Krakatau

Pernahkan anda berada pada situasi di mana anda harus membuat pilihan hidup atau mati?  

Berikut tentang kisah Kapten laut Belanda, Johan Linderman.  Selama musim panas, kapten Linderman membawa kapal yang berisi penuh orang-orang kaya dari Eropa untuk menyaksikan atraksi di sebuah pulau gunung berapi yang tak berpenduduk, pada tanggal 26 agustus 1883.  Pulau kecil itu bahkan tak ada dalam peta karena kecilnya.

Saat itu kapten Linderman sudah berada di selat sunda tepat pada waktu gunung krakatau meletus dengan hebat, yang dicatat sebagai letusan gunung terdahsyat dalam sejarah.  Gumpalan abu pekat dan batu-batu gunung jatuh kedalam kapal.  perairan yang berombak besar membuat kapal tidak bisa dirapatkan.  Keesokan paginya, kapten melihat gelombang air laut menyapu segala yang berada di dek pelabuhan Teluk Betung, dan menghempaskan sebuah kapal diantara pohon kelapa.  Untuk menyelamatkan kapalnya kapten menurunkan kedua jangkarnya, dan mengarahkan kapalnya lurus kearah gelombang.

Awak kapal, penumpang dan kapal tersebut diombang-ambingkan ombak dengan dahsyat.  Zat asam sulfur memenuhi udara.  Dalam waktu sekitar sepuluh menit dek kapal tertutup gumpalan abu setinggi satu setengah kaki.  Air laut bergelora dengan sangat dahsyat ketika mereka berusaha membersihkan dek kapal dari bebatuan yang masuk kedalam kapal.  Keadaan saat itu bagaikan kalah perang.  Sebentuk gelombang raksasa kemudian menghantam mereka.

Kapten Linderman segera berlari keruang mesin.  Ketika gelombang raksasa itu menghantam mereka, awak kapal terlempar dari sisi yang satu ke sisi yang lain.  Kapal berada di atas ombak sampai air laut menjadi tenang.  Awak kapal dan penumpang luput dari maut.  Ketika angin reda, hari hampir gelap, kesunyian mencekam lebih menakutkan dari badai.  Tetapi tidak satupun penumpang kehilangan nyawa dalam insiden itu.  Mereka bisa selamat atas keputusan kapten Linderman dengan menurunkan jangkar dan mengarahkan kapal ke arah datangnya ombak raksasa.

Hidup ini penuh resiko dan setiap tindakan dapat mendatangkan resiko.  Berani menghadapi resiko hidup akan membawa kepada sukses.  Melarikan diri dan bersembunyi dari resikotidak akan membuat masalah kita selesai, justru kita akan dikejar terus olehnya.  Hadapi lah segala hidup ini dengan gagah berani, bergantung sepenuhnya kepada Yang Maha Kuasa, dan jangan takut menghadapi resiko.



Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar

Artikel Sering di baca